STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
Melaksanakan Pekerjaan Teknik Implementasi (TI )
ELEMEN KOMPETENSI
|
KRITERIA UNJUK KERJA
|
1. Mengidentifikasi semua
langkah-langkah kerja sebelum melakukan pekerjaan
|
1.1. Semua gambar kerja,
diperiksa terlebih dahulu agar pekerjaan tidak mengalami kesalahan dalam
menempatkan komponen-komponen equipment pada saat pekerjaan berlangsung
1.2. Melaksanakan Diskusi
dan pendataan terhadap orang yang akan melakukan pekerjaan, antara lain siapa
yang akan melakukan, bagaimana melakukannya, kapan dilakukan serta
kelengkapan Alat dan Material yang
akan digunakan.
1.3. Semua Alat Pelindung
Diri di Cek dan diperiksa kelengkapannya dan Pemakaiannya apakah sudah benar
dan atau sudah sesuai agar pekerja tidak mengalami resiko dalam melaksanakan
Pekerjaan
1.4. Melakukan Visual Cek
terhadap Cuaca, Petir, Kilat, Hujan Serta hal-hal yang menimbulakan segala
Resiko kerja yang berhubungan dengan Alam.
1.5. Melakukan Pemasangan
Barricade Tape dengan memperhitungkan Drop Zonenya, Memasang Papan Pengumuman
serta komunikasi lainnya yang mudah dimengerti oleh semua pekerja serta
orang-orang yang berada disekitar dilokasi kerja.
|
2. Menyiapkan Peralatan yang
akan digunakan
|
2.1. Semua Perkakas dan
Peralatan yang akan digunakan Disiapkan sesuai dengan kebutuhan.
2.1. Peralatan lain yang
diperlukan disiapkan sesuai dengan kebutuhan
|
3. Pemahaman Tali Temali
|
3.1. Banyaknya Tali yang
akan digunakan Minimal Dua kali dari posisi/tempat bekerja.
3.2. Tali disesuaikan dengan
Beban yang akan diangkat. Dengan Cara melihat bahan dari tali serta diameter
tali.
3.3. Melakukan latihan
simpul atau format tali yang sering dipakai dalam pengikatan dan penyimpanan.
3.4. Melaksanakan Spilicing
atau penyambungan tali antara lain sambungan Ujung atau Mahkota, Sambungan
Lurus dan Sambungan berbentuk Mata.
|
4. Pemahaman Pengangkatan
Beban yang akan diangkat disesuaikan dengan Alat yang akan digunakan
|
4.1. Semua Peralatan dalam melakukan
pengangkatan tidak boleh lebih dari Maximum Limit Load
4.2. Pengangkatan Beban yang
akan diangkat, dilakukan dengan memperhitungkan Safe Working Loadnya dengan Menggunakan Rumus ½ dari Maximum
limit load dan dilihat dari peralatan yang Limit loadnya yang terkecil
4.3. Pengangkatan Beban
dilakukan dengan menggunakan Continus Ropes ( Tali Yang Bersambung ).
|
5. Pemahaman Komunikasi Hand
Signyal atau Komunikasi denagn menggunakan Tangan, Komunikasi dengan Walkie
Talkie dan Komunikasi dengan Hand Phone.
|
5.1 Pekerja Yang Diatas dan
Yang Dibawah Tower terlatih dengan dengan menggunakan tangan antara lain :
Naik, Turun, Tahan, Stop ( Berhenti ), Serta Emergensi Stop.
5.2. Pekerjaan yang tidak
terjangkau dengan menggunakan tangan
hal ini dapat menggunakan walkie talkie yang sebelumnya harus menyesuaikan
Chanel serta Batterynya diperiksa terlebih dahulu.
5.3. Pekerja dapat juga
mengguankan Hand phone untuk hubungan yang lebih jauh misalnya Pointing
Antenna karena menggunakan Walkie Talkie tidak
terjangkau lagi.
5.4. Alat komunikasi diatas
dipergunakan sesuai dengan jarak dan Ekonomisnya.
|
6. Bracket Mounting
|
6.1. Bracket Mounting
dinaikkan terlebih dahulu untuk penempatan Antenna yang akan di pasang dengan
menyesuaikan ketinggian yang dibutuhkan.
6.2. Pemasangan Bracket
Mounting disesuaikan dengan Azimutnya serta disesuaikan menurut Mata angin
dengan menggunakan Compas
6.3. Sebelum Menaikkan
Bracket Mounting harus dipastikan posisi atas dengan yang bawah, hal ini
diperlukan bila pemasangannya ditengah Tower agar antenna tidak condong kebawah.
6.4. Bracket Mounting
dipasang dan dilevel, verticalnya harus NOL serta pemasangan Bautnya tidak
boleh terbalik.
|
7. Antenna
|
7.1. Pada saat Menaikkan
Antenna dilakukan posisi antenna harus benar-benar Tegak Lurus untuk
memudahkan pemasangan Pada Pipe Mounting.
7.2. Simpul Tali Sangat
diperlukan untuk memudahkan pengikatan pada antenna dan benar-benar yakin
kekuatannya agar antenna
sampai keposisi yang
ditentukan.
7.3. Menaikkan Antenna
dilakukan tidak boleh terbalik agar posisi Adjasnya mudah dikencangkan dan
dilonggarkan serta Tilt Electriknya dan Mekanikalnya tidak terbalik.
7.4. Menaikkan Antenna
dilakukan menggunakan Labrang agar antenna tidak rusak dan nyangkut kebracing
Tower pada saat dinaikkan.
7.5. Menaikkan Antenna Tidak
boleh Terbalik agar posisi ODU dan Connector
Tidak salah tempat
serta Air tidak masuk ke dalam
Connector.
|
8. Connector dan Kabel Feeder
|
8.1. Connector yang mengarah
ke Antenna
Sebaiknya dipasang dibawah
untuk menghindari terjadinya perubahan contak pada INNER dan OUTER dan di
bungkus dengan Rubber Tape serta Insulation Tape sebagai Water Proping.
8.2. Pemasangan Connector
pada Kabel Feeder harus selalu dibersihkan dengan Alkohol 70 % agar Nilai
VSWR nya sesuai dengan Standard yang ditetapkan.
8.3. Menaikkan Kabel Feeder
tidak boleh bengkok harus benar-benar Lurus agar INNERnya tidak Patah.
|
8.4. Bendingan Kabel Feeder
tidak boleh terlalu Patah dan susunan kabel feeder harus benar-benar
tercontrol dan di Labling agar tidak salah pada saat memasukkan kedalam FEP (
Feeder Antry Point ) dan tidak salah Connection.
8.5. Pemotongan Kabel Feeder
harus tercontrol agar tidak kurang atau lebih pada saat connection ke Antenna
dan ke Radio.
|
|
9, Grounding ( Pentanahan )
|
9,1. Grounding harus
dipasang Pada Kabel Feeder untuk Protection bila terjadi kelebihan muatan
yang diakibatkan oleh Petir ataupun Kilat.
9.2. Grounding Kit Minimal
dipasang 4 tempat yaitu upper, Midle,
Bottom dan FEP ( Feeder Entry Point ).
9.3. Grounding ( Pentanahan
) dipasang juga pada antenna, ODU dan Support antenna.
9.4. Gronding( ( pentanahan
) dipasang juga pada perangkat/equipment yang ada didalam Shelter atau Cage
antara lain : Radio, Support Radio, DDF, dll.
|
10. Radio IDU ( INDOR UNIT )
|
10.1. Pemasangan IDU
disesuaikan dengan Frequency dan convigurasi Antenna.
10.2. Penempatan
pemasangannya disesuaikan dengan Gambar agar tidak terganggu pada prangkat
IDU yang lain
10.3. Setiap pemasangan IDU
wajib mengenakan ESD ( Essential Static
Control ) sudah terpasang sebelumnya
untuk penjagaan terjadinya induksi pada tubuh dan kerusakan pada Equipment
yang terpasang dan yang akan dipasang.
|
10.4. Radio
RBS atau BTS juga Not B
Dilakukan pemasangan sesuai
dengan kebutuhan
10.5. Dudukan RBS atau BTS
juga Not B harus RATA. Dan Penempatannya tidak boleh terbalik khususnya
pintunya diperhatikan agar pada saat mantenance tidak mengalami hambatan atau
kesusahan.
10.6. Gunakan APD seperti
Sarung Tangan, Sepatu Safety untuk melindungi tangan, kaki dari terjepit atau
hal lain yang mengakibatkan tangan dan kaki cedera.
10.7. Semua Perangkat baik
IDU, RBS atau BTS juga Not B dipasang dan di Level Vertical dan Horizontalnya
benar-benar lurus dan rata.
10.8. Protection Grounding( Pentanahan ) dipasang
pada masing-masing perangkat/equipment.
|
|
11. Kabel Wiring dan Koneksion
|
11.1. Pada saat melakukan kabel wiring dan
koneksion hand ground selalu terpasang pada tangan.
11.2. Jumlah kabel yang diwiring dan di koneksi
disesuaikan dengan kebutuhan serta memperhatikan selalu labelingnya agar
tidak salah koneksi.
11.3. Wiring dan Koneksi
yang teratur dan rapi merupakan suatu keharusan untuk penjagaan krosing
terhadap pengkabelan dan kesalahan dalam koneksi.
|
12. Power Suply Connection
|
12.1. Pada saat Koneksi
Power Suply Hand Grond/Wire Strup harus juga Selalu terpakai
12.2. Jam Tangan, Cincin yang bahan dasarnya LOGAM sebaiknya
dilepas pada saat koneksi.
12.3. Sepatu Safety tidak
boleh dilepas pada saat koneksi power suply dilakukan.
12.4. Sarung Tangan tidak
boleh dilepas pada saat koneksion
12.5. Semua Alat yang
digunakan untuk koneksion power suply benar-benar terbungkus atau terisolasi
|
13. Tenaga Kerja Yang
dibutuhkan
|
13.1. Kebutuhan tenaga kerja
trampil dipilih sesuai tugasnya.
13.2. Produktivitas tenaga
kerja trampil disesuaikan dengan kebutuhan.
13.3. Jumlah tenaga kerja
yang trampil dan yang lainnya disesuaikan dengan kebutuhan.
|
Artikel ini ditulis dan disusun oleh Bpk Ridwan Hasibuan.
No comments:
Post a Comment